APJI JABAR – Dewan Pimpinan Daerah Asosiasi Pengusaha Jasaboga Indonesia (DPD APJI) Provinsi Jabar melaksanakan Rapat Kerja Daerah (Rakerda) di Graha Kadin Jalan Talaga Bodas Kota Bandung, Sabtu (18/12/2021).
Rakerda itu mengusung tema menciptakan profesionalisme pengusaha jasa boga Indonesia untuk berdaya saing dalam era digital marketing.
Dalam rakerda itu dihadiri Plt. Ketua DPD APJI Jabar Siti Radarwati dan Sekretaris DPD APJI Jabar Wandi Kurniadi, selain Pembina UMKM Jabar Uben Yunara. Sejumlah pengusaha jasa boga juga turut hadir.
“Intinya, rakerda ini dalam rangka untuk menghadapi Rakernas DPP APJI di Hotel Arya Duta Jakarta pada 21 Desember 2021 mendatang,” kata Siti Radarwati kepada wartawan melalui sambungan telepon, Sabtu siang.
Melalui Rakerda ini, lanjut Siti Radarwati, akan membuat atau mempersiapkan program kerja di tahun 2022 mendatang.
“Membuat program kerja itu untuk bisa membangun kembali industri jasa boga setelah masa pandemi Covid-19 terjadi dalam dua tahun kemarin.
Kita lebih menekankan pengembangan sumber daya manusia, inovasi produk, marketing terutama melakukan digitalisasi marketing,” ungkapnya.
Ia mengatakan, pengusaha jasa boga ini, bergerak dalam bidang usaha makanan dan minuman. Mulai dari catering, restoran, cafe, kemudian rumah makan. “Perusahaan catering ini bisa untuk even tertentu, pesawat dan pabrik,” ujarnya.
Dikatakannya, para pelaku usaha jasa boga yang tergabung dengan DPD Provinsi Jabar kurang lebih 1000 pelaku usaha yang tersebar di kabupaten/kota. “Itu yang masih eksis. Dan ada juga yang tutup buka di masa pandemi Covid-19, selain membuka usaha lain. Tapi intinya, kita membina anggota-anggota kami,” katanya.
Untuk mempertahankan usaha di tengah pandemi Covid-19, Siti Radarwati menjelaskan, di antara pelaku usaha itu berusaha untuk melakukan inovasi. Di antaranya, yang semula membuat produk A, kemudian inovasi membuat produk B.
“Misalnya, sekarang kan banyak yang di rumah saja. Jadi untuk makanan yang promo jemput dan makanan yang bisa dihangatkan,” katanya
Ia mengungkapkan, APJI juga turut bekerjasama dengan pemerintah daerah setempat. Di antaranya dengan Dinas Pariwisata, terkait dengan kegiatan bisnis atau sosial selalu mengikutinya.
“Dalam kondisi Covid-19, ada kegiatan satu juta nasi bungkus misalnya. Untuk dibagikan kepada orang-orang yang terdampak PHK,” ujarnya.
Untuk meningkatkan sumber daya manusia, khususya dalam bidang digital, Siti Radarwati, APJI bekerjasama dengan google, grab, go-food, dan pihak lainnya. “Memang ibu-ibu yang merupakan produsen makanan, mau enggak mau harus meningkatkan kemampuan dalam bidang digitalisasi. Terutama dengan handphone mereka masing-masing,” katanya.
Sementara itu, Pembina UMKM Jabar Uben Yunara mengatakan, Asosiasi Pengusaha Jasaboga ini membuka peluang untuk kerjasama dengan pengusaha pertanian dan pengusaha peternakan.
“Karena kebutuhan untuk ayam, telur, sayuran, itu sangat besar sekali,” katanya.